Sabtu, 02 April 2016

Sahabat?

Sahabat? Apa yang pertama kali muncul saat kau mendengar kata ini? Seorang kawan sejati? Atau apa? Bagiku sahabat adalah mereka yang selalu ada di saat kita senang dan susah. Kita merasakan hal tersebut bersama-sama. Jika senang, mereka pun sama. Jika sedih, pun sama halnya. Tapi, aku tak bermaksud mengatakan jika bagi mereka yang hanya merasakan senang saja bukan seorang sahabat, mungkin belum. Mereka belum bisa dikatakan seorang sahabat. Mereka hanyalah seseorang yang kita kenal atau kita jadikan sebagai teman biasa. Berteman juga harus memilih. Memilih mana yang memang benar-benar seorang sahabat atau seorang yang hanya memeluk kita dengan sebuah kata ‘sahabat’ untuk menancapkan pisaunya pada kita agar tertancap lebi adalam dalam tubuh kita. Sebutan ‘sahabat’ yang di gunakan hanyalah topeng untjuk menutupi siapa sejatinya mereka. Menutupi kebohongan yang disimpan. Mereka biasa disebut fake friends. Di era mdern seperti ini banyak seklai kebohongan-kebohongan yang mereka tutupi dengan sebuah kebaikan padahal mereka tidak tahu bahwa kebohongan yang mereka buat bisa saja membunuh mereka di kemudian hari.






Di tulis pada malam dimana hujan mengguyur semesta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar